Apalagi Alasan Tuan untuk Bertahan?
Tragedi 'I don't read what I sign' terulang lagi. Sebelumnya perpres tentang uang muka mobil pejabat. Kini ada PP tentang JHT (BPJS). Apakah tuan tidak paham, kesalahan tanda tangan itu berdampak ke lebih dari dua ratus juta orang. Apakah tuan tidak memikirkan itu. Tidakkah tuan malu, apa yang tuan tandatangani sendiri, kemudian tuan batalkan lagi.
Ini negara di dunia nyata, tuan. Bukan Game e-Republik ala internet itu.
Kalau memang tidak baca, atau tidak paham rancangan pearturannya maka tuan memang sangat tidak layak ada di situ. Menyedihkan jika tuan terus memaksakan diri ada di sana.
Banyak orang yang tidak suka pada tuan menuduh tuan presiden ini bodoh dan tidak mengerti apa-apa. Bahkan menteri tuan pun berkata demikian. Tapi bagi saya bukan tuan lah yang bodoh. Tapi para pendukung tuanlah yang sangat teramat bodoh yang terus memuja sosok yang tidak paham apa-apa itu.
Sebelum terlambat, sebelum negara ini semakin tuan bawa ke tubir jurang yang dalam, lebih bijak jika tuan mengundurkan diri. Ini akan sangat baik buat negara tuan.
Melihat apa yang sudah tuan lakukan dalam delapan bulan ini, yang diantaranya terlihat dari hal berikut: ekonomi terus melambat, rupiah semakin terpuruk, korporasi asing dan aseng semakin mencengkeram, BUMN digadaikan, SDA semakin terkuras, pengangguran semakin membludak, kesenjangan sosial semakin menganga, kehidupan politik amburadul, hukum teracak, tersangka korupsi jadi wakapolri, raja judi jadi wantimpres, para relawan tuan jadi bos BUMN, sementara rakyat makin tercekik dengan kebijakan neoliberal tuan, anti subsidi, harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi, maka apalagi alasan tuan untuk bertahan?
#SudahlahJokowi
#SudahiJokowi
(Feri Susanto)