Kairo - Pemerintah kudeta di Mesir tengah sibuk menyiapkan aturan pelaksanaan shalat Idul Fitri agar tidak dimanfaatkan penentang kudeta untuk mempublikasikan propagandanya.
Netizen terheran-heran, kenapa penguasa lebih sibuk menghabisi kelompok perlawanan damai daripada melawan organisasi teroris yang selalu mengancam wilayah kedaulatan Mesir di Sinai?
Seperti diberitakan Egypt Window, Rabu (8/7/2015) hari ini, departemen dalam negeri bekerja sama dengan militer telah rampung menyiapkan rencana penguasaan terhadap lapangan-lapangan tempat dilaksanakannya shalat Idul Fitri yang tidak akan lama lagi.
Sebanyak 3991 lapangan shalat Idul Fitri akan dikuasai sehingga kelompok-kelompok yang melawan kudeta, terutama Ikhwanul Muslimin, tidak bisa memanfaatkannya untuk menyebar propaganda anti kudeta. Semua kelompok penentang penguasa kudeta saat ini memang telah dicap sebagai kelompok teroris.
Di antara hal yang telah disiapkan adalah menyiapkan kebutuhan khatib dan imam resmi dari departemen wakaf, melarang pengadaan shalat di lapangan yang didominasi oleh Ikhwanul Muslimin, menyebar personil militer bersenjata dan berpakaian sipil, melarang pemasangan spanduk selamat Idul Fitri, melarang pembagian permen dan kurma untuk anak-anak, dan beberapa aturan lainnya.
Para netizen juga menyampaikan keherannya, mengapa sampai saat ini, dua tahun pasca kudeta, penguasa masih sangat takut kepada jamaah Ikhwanul Muslimin. Padahal sudah dua tahun mereka membunuhi, memenjarakan, dan menghukum mati ribuan kadernya. Ikhwanul Muslimin dirasa masih membahayakan posisi As-Sisi. (msa/dakwatuna/Egypt Window)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/07/08/71459/hanya-di-mesir-shalat-idul-fitri-sangat-ditakuti/#ixzz3fLqZzzLi
Foto: Eid al-Adha prayer in Egypt (sumber: http://www.r4biaplatform.com/content/photo-gallery/eid-al-adha-prayer-egypt)