Bangsa Indonesia Semakin Jauh dari Jati Dirinya


Belakangan inisemakin terasa makin jauhnya bangsa ini dari jati dirinya. Padahal sebelumnya bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai adat istiadat ketimuran dan keagamaan. Namun kini nilai-nilai positif itu seakan memudar tersapu oleh gelombang budaya liberalisme.

Hal itu dikatakan anggota DPR RI, Iskan Qolba Lubis dalam seminar sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI,dan Bhineka Tunggal Ika, di Kota Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, belum lama ini.

“Bangsa Indonesia semakin hari semakin jauh dari jati dirinya. Sebelumnya, bangsa Indonesia dikenal sebagai Bangsa yang penuh dengan nilai-nilai kesopanan, penuh kasih sayang dan memiliki jalinan persaudaraan satu dengan lainnya yang sangat erat. Namun, kini nilai-nilai tersebut kian memudar,” katanya.

Semakin memudarnya nilai-nilai jati diri bangsa itu semakin terasa sejak kita memasuki era reformasi yang sering dimaknai dengan era kebebasan. Namun menurut Iskan,  seringkali kebebasan tersebut dimaknai bebas tanpa batas.

Jadi, kesalahan pemahaman tersebut menyebabkan kendurnyanilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial. “Tentu saja keadaanmengendurnya nilai-nilai keadaban itu  sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Oleh Karena itu menurut politisi PKS ini, MPR RI sebagai lembaga tinggi negara terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai dan jati diri bangsa tersebut.

Salah satunya dengan terus mensosialisasikan empat Pilar MPR RI, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

(Andika Primasiwi / CN26 / SM Network)

Sumber: suaramerdeka.com