Cerita Yati & Sugiman makan sepiring berdua selama 26 tahun menikah


Selasa, 14 April 2015 05:31
Cerita Yati & Sugiman makan sepiring berdua selama 26 tahun menikah
Yati dan Sugiman makan sepiring berdua di kantin tempat bekerja. ©2015 Merdeka.com


Merdeka.com - Makan sepiring berdua banyak dianggap sebagai momen romantis. Mungkin karena itu juga banyak acara pernikahan diisi pertunjukan pasangan pengantin makan dari satu piring, ditambah dengan suap-suapan. Kini, momen tersebut bahkan seakan sudah menjadi formalitas di atas pelaminan.

Namun, bagi Yati dan Sugiman, makan sepiring berdua bukan sekadar seremoni untuk menyimbolkan keromantisan di hari pernikahan, tetapi telah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini pun diakui membuat mereka tetap mesra di usia pernikahan yang menginjak 26 tahun.

Sejak menikah pada 1989 sampai sekarang sudah beranak dua, mereka selalu makan sepiring berdua setiap hari. Yati tidak begitu ingat bagaimana kebiasaan itu bermula. Namun, dia ingat betul kebiasaan tersebut dimulai sejak ia hamil anak pertama.

Setiap hari, setidaknya satu kali dalam sehari mereka selalu meluangkan waktu untuk makan sepiring berdua. "Ah enggak tahu, pokoknya dulu mulainya kayaknya waktu saya hamil anak pertama sampai sekarang," kata Yati di sebuah kantin perkantoran kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat pekan lalu.

Di kantin perkantoran itu, Yati membuka warung nasi. Nah, kebiasaan makan sepiring berdua ini sering mereka lakukan malam hari setelah selesai berjualan, sehingga tak jarang mengundang perhatian para karyawan yang masih asyik duduk-duduk di kantin.

Diakui Yati, kebiasaan makan sepiring berdua ini membuat suaminya, Sugiman, sering kali tidak bisa menghabiskan makanan jika terpaksa harus makan sendiri.

"Kalau pagi kan saya sibuk masak untuk jualan. Jadi bapaknya ya terpaksa makan sendiri sebelum berangkat kerja, tapi entar pasti nasinya sisa," kata Yati.

Tapi kalau tidak sibuk, Yati pasti menemani suaminya makan, minimal satu kali sehari, biasanya makan pagi atau makan malam. Sedangkan pada siang hari, keduanya harus bekerja di tempat kerjanya masing-masing.

Kebiasaan mereka ini sering kali menjadi bahan ledekan kedua anaknya yang telah beranjak dewasa. "Tuh lihat ada dua anak kecil lagi makan," begitu Yati menirukan bagaimana anak pertamanya sering menggodanya.

Meski demikian, anaknya juga sering kali ikut nimbrung makan sepiring. "Terutama anak saya yang nomer dua, yang perempuan sering ikut makan bareng bertiga," kata Sugiman yang berprofesi sebagai satpam di salah satu perusahaan di Jalan Sudirman, Jakarta.

"Apalagi kalau lagi enggak nafsu makan, pasti dia ikut nimbrung makan," tambah Yati.

Makan sepiring bersama ini membuat hubungan pernikahan mereka senantiasa mesra. Bahkan, Ketika mereka sedang saling marah, makan sepiring berdua tetap dijalani.

"Kadang saya kuat diem-dieman sama bapaknya sampai seminggu, tapi makannya ya tetep sepiring," kata Yati sambil tertawa.

Meski sedang marah, Yati merasa tetap wajib melayani suaminya seperti biasa, termasuk menyiapkan makan maupun keperluan lainnya.

Kisah cinta Yati dan Sugiman ini berawal dengan sangat sederhana. Sugiman nekat melamar Yati meski baru dipacarinya selama satu bulan.

"Waktu itu saya bilang sama keluarganya apakah ikhlas kalau anaknya diajak hidup susah?" tuturnya kepada orang tua Yati saat itu.

Beruntung, lamaran Sugiman langsung diterima meski saat itu ia hanya berprofesi sebagai tukang becak. Selama menjalani pernikahan, nyaris hubungan mereka tidak pernah menghadapi persoalan-persoalan yang berarti.

"Ah kalau saya kan orangnya enggak pernah cemburuan, paling saya suka godain bapaknya aja kalau lagi mainan HP, eh itu cewek di Facebook siapa sih?" katanya sambil tertawa.

Ada kalanya, pasangan suami istri ini harus berpisah berbulan lamanya karena Sugiman terkadang harus pulang ke kampungnya di Gunung Kidul, Yogyakarta untuk suatu keperluan. Namun ketika Sugiman kembali ke rumah, mereka di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, mereka kembali menjalani kebiasaan makan sepiring berdua.
Baca juga:
Ayam jantan berjalan tegak bak prajurit bikin heboh Minahasa
Ini 9 angka mengejutkan seputar Menara Eiffel
Fantastis, warga ini bangun rumah dengan pondasi ban bekas
Kesepian, nenek ini jadikan boneka sawah sebagai penduduk desa
Kisah Umar bin Khattab perintahkan pasukan bersiwak sebelum perang
[ren]